Awal Februari, Koleksi ETF Saham Big Cap dan Bobot Besar di Sektor Perbankan
Thursday, February 01, 2024       10:41 WIB

Ipotnews - Sejumlah ETF direkomendasikan untuk dikoleksi pada perdagangan Kamis (1/2), saat pasar saham dalam bayang pelemahan oleh karena pernyataan Chairman Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell bahwa bank sentral AS belum akan menurunkan suku bunga pada Maret mendatang.
"Kami mengutamakan (Premier ETF MSCI Indonesia Large Cap) sebagai pilihan utama ETF yang berisi emiten dengan kapitalisasi pasar terbesar di pasar Indonesia. Selain itu kami juga melihat ETF yang memiliki bobot tinggi di sektor perbankan menjadi pilihan antara lain (Premier ETF SriKehati), (BNI-AM MSCI Indonesia ETF), dan (BNP Paribas IDX30 Growth ETF)," papar ETF Desk Indo Premier Sekuritas dalam catatannya pagi ini.
Global Market Wrap
Wall Street terkoreksi setelah Bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed) kembali menahan suku bunga acuan di level 5,25-5,50%. The Fed juga mengisyaratkan belum akan memangkas suku bunga acuan pada Maret mendatang. Keputusan The Fed menahan suku bunga ini merupakan yang keempat kalinya dalam empat pertemuan terakhir, keputusan juga sejalan dengan ekspektasi pasar.
DJI - 38,150 (-0.82%)
S&P500 - 4,845 (-1.61%)
NASDAQ - 17,137 (-1.94%)
SSEC - 2,788 (0.00)
EIDO - 21.87 (+0.55%)
Indo 10Y Yield - 6.686 (+1.53%)
USD-IDR - 15,767 (+0.01%)
Berikut update untuk hari ini:
: FY23A, catat pertumbuhan laba terkuat diantara 4 bank besar denga capaian laba Rp55tn (+34% yoy/+16% qoq). Kredit tumbuh +16% yoy sementara tumbuh +7% yoy (simpanan +6% yoy). Secara keseluruhan kinerja ini merupakan yang terkuat di industri. Maintain Buy. Upgrade TP.
: FY23A, catat laba bersih Rp60.1tn (+17% yoy/+11% qoq) merupakan laba tahunan tertinggi bagi emiten yg pernah tercatat di JCI. PPOP tumbuh +17% yoy/-3% qoq. Kredit tumbuh +11% yoy/+1% qoq. NIM relatif flat 10bp di 8%. Ditahun 2024 menargetkan pertumbuhan kredit 10-12% dan NIM di level tetap. Maintain Buy.
: Tiktok telah menyelesaikan proses pembelian 75.01% saham Tokopedia senilai US$840 juta & secara resmi menjadi pengendali Tokopedia. Dalam kesempatan yg sama juga mengungkapkan kinerja Adj.EBITDA pada 4Q23 telah mencapai kinerja positif dan membuka peluang buyback meski belum menetapkan nilai & periode buyback. diprediksi akan menerbitkan kinerja FY23 pada Mar24
: FY23A, Pendapatan Rp23 tn (13.1% yoy/18.5% qoq), laba bersih Rp5,7tn (33.9% yoy/9.1% qoq). Pencapaian laba bersih FY23 melampaui estimasi analis kami dan konsensus sebesar 106%.
Rebalancing Index: High Dividend 20. In: , , , , , , . Out: , , , , , , . IDXG 30. InL , , , . Out: , , , . Effective 5 Feb 2024.

Sumber : admin